Fobia


Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Hi Everyone.. ^^
Sabtu Pagi 23 Oktober 2010, aku baru saja selesai sikat gigi. Pagi ini memang agak bersemangat, hari terakhir ujian semester dan lusa libur. Aku hendak keluar dari kamar mandi tapi tiba ada kecoa kecil merayap di dinding kurang satu meter di depanku. Kontan saja aku langsung diam mematung, ditambah lagi ada seekor cicak yang mendekatinya, sepertinya akan menyergap kecoa kecil itu. Belum hilang rasa kagetku, spontan aku teriak sekeras-kerasnya. Cicak itu membunuh kecoa itu tapi malah menjatuhkannya juga. Langsung kusiram kecoa jelek itu sampai hilang dari pandanganku. Aku langsung diam terpaku lagi, baru 15 menit kemudian aku keluar dari kamar mandi. Apakah aku fobia kecoa? Check This Out!

Semenjak SD aku sadar kalau aku takut sama kecoa. Kalau lagi sendiri tiba-tiba ada kecoa lewat (meskipun hanya kakinya aka yang dibawa semut) aku langsung diam, jantung berdetak kencang, tubuh gak mampu bergerak lagi, gag tau mengapa. Tapi kalau ada temenya langsung aja aku teriak sekeras-kerasnya nggak peduli serberisik apapun. Aku bahkan bakal teriak-teriak panggil ibu tengah malam hanya karena ada kecoak kecil muncul di area pandangku (dan itu terjadi berkali-kali terutama saat musim hujan). Apakah itu masuk dalam karakteristik Fobia?
Apa itu Fobia?
Menurut Wikipedia :  
A phobia is an irrational, intense and persistent fear of certain situations, activities, things, animals, or people. The main symptom of this disorder is the excessive and unreasonable desire to avoid the feared stimulus. When the fear is beyond one's control, and if the fear is interfering with daily life, then a diagnosis under one of the anxiety disorders can be made.
Kira-kira artinya seperti ini : Sebuah fobia adalah ketakutan akan situasi, aktivitas, benda, hewan,  atau manusia tertentu yang tak masuk akal, intens, dan terus-menerus. Gejala umum dari gangguan adalah keinginan yang berlebihan dan tak beralasan untuk menghindari hal yang ditakuti. Ketika rasa takut melebihi kontrol, dan jika rasa takut bertentangan dengan kehidupan sehari-hari, maka salah satu diagnosis dari gangguan gelisah dapat dibuat.
Jadi initinya Fobia adalah suatu gangguan dimana sang penderita takut secara terus menerus akan suatu hal dan tak dapat mengendalikannya.
Fobia adalah bentuk umum dari gangguan kegelisahan. Sebuah studi Amerika menyatakan bahwa 8.7 % dan 18.1 % dari warga Amerika menderita Fobia. Penelitian itu menemukan bahwa fobia adalh penyakit mental yang paling umum bagi wanita di seluruh usia, dan menempati urutan kedua bagi laki-laki di usial lebih dari 25 tahun.
Fobia tidak akan di diagnosa bila tidak sangat mengganggu pasien dan tidak sering terjadi.
Mengapa Fobia?
Fobia diketahui sebagai respon emosi karen pengalaman hidup yang tak menyenangkan. Umumnya, fobia terjadi ketika rasa takut karena kondisi yang mengancam ditranmisikan ke kondisi lain yang sama atau mirip, sedangkan rasa takut yang sebenarnya terlupakan. Contohnya fobia air mungkin disebabkan oleh pengalaman hampir tenggelam saat kecil. Upaya individu untuk menghindari situasi yang di masa depan,  sambil mengurangi kecemasan dalam jangka pendek, memperkuat asosiasi situasi dengan terjadinya kecemasan. 
Fobia menurut ilmu anatomi
Fobia lebih terkait denga amigdala, area di otak yang terletak di belakang kelenjar pituitary di dalam sistem limbik. Amigdala dapat memicu sekresi hormon yang mempengaruhi ketakutan dan agresi. Ketika respon takut atau agresi dimulai, amigdala dapat memicu pelepasan hormon ke dalam tubuh untuk menempatkan tubuh manusia menjadi mode "siaga", di mana mereka siap untuk bergerak, berlari, berkelahi, dll. mode dan respon "siaga" bertahan in i umumnya disebut dalam psikologi sebagai fight-or-flight response.
Klasifikasi Fobia
Para Psikolog membagi fobia menjadi 3 kategori, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-empat (DSM-IV), fobia merupakan sub-jenis dari gangguan kegelisahan. Ketiga kategori tersebut adalah :
Social Phobia ketakutan yang melibatkan orang lain atau situasi sosial seperti kecemasan kinerja atau kekhawatiran malu dengan pengawasan orang lain, seperti makan di depan umum. Mengatasi fobia sosial sering sangat sulit tanpa bantuan kelompok terapi atau dukungan. Fobia sosial dapat dibagi lagi menjadi :
  1. Fobia sosial umum (juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial atau hanya kecemasan sosial) dan
  2. Fobia sosial tertentu, di mana kecemasan dipicu hanya dalam situasi tertentu.
Fobia berbeda dalam keparahan antar individu. Beberapa individu hanya dapat menghindari subjek ketakutan mereka dan menderita kecemasan yang relatif ringan atas ketakutan itu. Lainnya menderita serangan panik penuh dengan semua gejalayang melumpuhkan terkait. Kebanyakan individu memahami bahwa mereka menderita ketakutan irasional, tetapi mereka tidak berdaya untuk menghindari reaksi panik awal mereka.
Mengobati Fobia
Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
  1. Konseling : konselor biasanya akan mendengarkan permaslahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
  2. Psikoterapi : seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
  3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT) : yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
  1. Antidepresan : obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
  2. Obat penenang : biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan. 
  3. Beta-blocker : obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
Sekian mengenai fobia, bagaimana dengan rasa takutku dengan kecoa? Well menurutku sudah termasuk fobia ringan. Inginkah aku mengobatinya? Sepertinya tidak, hidup tanpa sesuatu yang ditakuti rasanya kurang seru. Apalagi aku tak tahu apa penyebabnya.
See ya!!
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Post a Comment